|
Last Commented |
|
|
Thu, 19 April 2018 07:28:10 | ShelbyGed | | 145.255.10.31 Dugaan CPNS Gate
Nisel, Tipikor
Poldasu Panggil
Kepala BKD Nisel |
|
Wed, 18 April 2018 12:19:44 | Hasan N. Giawa | Nias Selatan | 101.255.87.86 NIAS TIMUR SUDAH
PANTAS DIMEKARKAN
SEBAGAI SALAH SATU
OTONOMI DAERAH YANG
BARU di KEPULAUAN
NIAS, SE |
|
Mon, 16 April 2018 19:59:31 | Aditya Aulia | indonesia | 197.211.61.60 DPRD: Rencana
Konversi Karet di
Nias Dipertanyakan |
|
Fri, 13 April 2018 23:41:58 | Radman | Jl.sutomo no 40 Gunungsitoli | 114.125.21.109 TERSEDIA BUKU
"AMAEDOLA, HOHO,
MANO-MANO DAN OLOLA
MBAWI" |
|
Thu, 29 March 2018 00:38:42 | Rio Official Syahrany | Kota Lhokseumawe. Aceh | 36.84.62.17 Lowongan Magang di
Global TV |
|
Tue, 13 March 2018 07:15:15 | mrs stella | united states | 105.112.104.5 Hari Pekerja 20
Februari 2008 |
|
Sat, 17 February 2018 23:17:10 | Hetiaro buulolo | Desa Amorosa Kec.Ulunoyo Nias selatan | 202.62.17.44 Nias Bisa Kembangkan
Energi Terbarukan
dari Laut |
|
|
|
Sat, 04 December 2010 21:12:31 | Samangelama Hura (IP = 118.96.30.144) | MBO MBO AUCHU
LUAR BIASA MASYARAKAT NIAS SAAT INI SUDAH BERANI MELAWAN PENGARUH UANG DALAM MEMILIH BUPATI/ WALI KOTA |
|
|
Jakarta (NiasIsland.Com) |
|
Santer kita dengar sekarang jika orang nias yang ingin membahas perubahan di nias menuju yang lebih baik, belum apa-apa sudah pesimis. Masyarakat kita payahlah, sekarang kacaulah, choma zimao-maocho chora zi lima fache, dan entah apa lagi kata yang diistilahkan. Pokoknya sudah sulit dan sulit.
Tapi waktu kami pulang dari nias beberapa hari terakhir dari nias ternyata dilapangan berbeda jauh. Kami mendapat kesan mereka malah sudah cerdas atau lebih ekstrim sudah cerdik. Uang diterima saja dari pasangan yang mana, tapi urusan dalam bilik suara kan tidak ada yang tahu bukan??? wah wah wahhhh, ini dia baru seru. pada pelaksanaan pilkada sebelumnya memang faktor uang masih ada pengaruh.
Tapi setelah itu sekarang masyarakat sudah cerdas. Berapa pun uangnya dibagi ya diterima saja karena menurut mereka hal itu wajar mereka terima. Pengakuan mereka mengatakan wajar karena uang itu yang mereka bagi adalah hasil korupsi dari rakyat, nah biar mereka kembalikan tanpa hgarus memilih mereka lagi. Kalau tidak korupsi ngampain bagi duit? dari mana uangnya? jadi terima saja tapi justru yang bagi uang tidak dipilih karena mereka tahu bahwa kalau yang suka ngasih uang itu bakalan membut nasib mereka sengsara.
Biasanya setelah menang akan korupsi untuk mengembalikan modal yang sudah habis. Jadi sama saja muntahkan lagi yang sudah dimakan. tapi kalau orangnya tidak dipilih maka yang bagi uang tidak jadi bupati, tapi yang tidak bagi uang yang dipilih karena dia tidak banyak buang uang pastilah dia tidak korupsi berikutnya. mKalau pun korupsi tidak separah yang biasa ngasih duit untuk dipilih. Ah, andai saja dari dulu kesadaran ini tumbuh mungkin nasib orang nias tidak seburuk sekarang.
Serunya situasi sekarang karena incumbent pada tidak lolos jadi calon. artinya koruptor itu tidak berkuasa lagi, jadi ada kesempatan dapat calon yang relatif bagus |
|
|
|
|
|
No |
Resp-Time |
Resp-by |
Address |
Email |
IP |
|
1. |
Sun, 05 December 2010 03:57:05 |
fauluaro daely |
Jakarta |
wauudaely@yahoo.com |
223.255.224.2 |
Baguslah kalau masyarakat sudah memahami bahwa calon pemimpin yang menghalalkan segala cara termasuk membeli suara pasti tidak layak jadi pemimpin karena setelah berkuasa pasti akan korupsi mengembalikan uang yg sudah dia keluarkan plus keuntungannya.
Kita berkewajiban memberi pencerahan kepada masyarakat perihal kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin terutama program yg akan dilakukan kedepan, biar masyarakat menyimak yg pada akhirnya menentukan pilihan.
Semoga !
|
|
2. |
Sun, 05 December 2010 20:28:08 |
majesty |
jakarta |
mjy0101@gmail.com |
223.255.225.8 |
Uang perlu, tetapi bukan segala-galanya.
Uang bisa beli banyak hal, tapi jangan sampai beli harga dirimu !
Karena itu maka harus bijak bestari !
Pengalaman yang dulu-dulu itu, karna uang sedikit banyak penyesalan di kemudian hari. Semua bersyukurlah andai benar sekarang masyarakat Nias semakin cerdas. Katanya, ambil uangnya, pilih calon yang disukai, ini pola pemilik suara.
Tapi pemain juga gak mau kalah, supay menang mereka berubah pola juga. Ada yang bentuknya program sosialisasi kemanusiaanlah, ada yang membeli tokoh-tokoh lalu tokoh yang bersuara kemasayarakat untuk dukung si A tau si B. Bahkan ada pula nih yang beli calon/kandidat. macam-macamlah pokoknya. Apapun bentuknya, semogalah seluruh elemen masyarakat Nias bijak dan luhur dalam memilih. Hati-hati dan waspada dengan pola baru!!
Semoga !
|
|
3. |
Mon, 06 December 2010 11:51:03 |
Telaumbnua |
Jakarta |
li_zaro@hotmail.com |
125.161.12.148 |
"Jangan kita membudayakan yang namanya K O R U P S I..........."
|
|
4. |
Mon, 06 December 2010 13:44:18 |
fahato lase |
BAWOLATO |
fatoslase@yahoo.co.id |
210.79.217.14 |
bagus tetap pada prinsip,terima uang tapi lihat mana yang terbaik
|
|
5. |
Mon, 06 December 2010 14:01:45 |
Siska Zega |
Malang - Jatim |
siska_zega@yahoo.com |
118.97.235.139 |
Perkembangan yang sangat bagus!!
Masyarakat kita saatnya sudah harus membuka mata . .
Ingat:
"sepandai-pandai tupai melompat, pasti jatuh juga"
n
"sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya tetap akan tercium juga"
Salam Damai^^
|
|
6. |
Fri, 17 December 2010 15:42:54 |
SanohugO |
Hilimbawodesolo |
QWERTY@yahoo.com |
210.79.217.14 |
Huo2 mano khomi. klu sdh lihat uang pasti hijau matamu. jgn munafik dong. belum tentu klu anda jadi pimpinan anda bisa tidak korupsi. walau bagaimanapun korupsi di Indonesia ini tdk bisa di berantas. jadi oleh karena itu marilah kita budayakan Korupsi, kita bergandengan tangan untuk melakukan korupsi.
|
|
|
|
Number of records = 6 |
|
|
|